Sabtu, 18 Februari 2012

dalam melakukan perencanaan sebuah bangunan  hal yg harus kita perhatikan adalah dari segikebutuhan dan kegunaan dari suatu bangunan tersebut

Rabu, 23 November 2011

AGAMA

 agama islam sudah berkembang ke indonesia sejak zaman abad pertengahan yang di bawa oleh para saudagar saudagar islam pada waktu itu

Senin, 07 November 2011

PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

Dalam merencanakan suatu bangunan hendaklah terutama sekali kita mengetahui tentang ada nya aspek aspek penilaian yang terurai dalam perencanaan

Jumat, 04 November 2011

design tangga

Dahulu tangga difungsikan sebagai penghubung dan penyelamat serta sebagai gengsi si pemilik rumah namun dengan berkembangnya zaman serta  ada nya lahan untuk pembangunan yang sempit  penggunaan tangga dikala ini bukan suatu yang di anggap mewah lagi
 Penjelasan tentang tangga
Tangga adalah merupakan penghubung dari suatu lantai dasar ke lantai yang berada di atas nya sama hal nya seperti pintu namun fungsi pintu adalah sebagai penghubung antara suatu ruangan dengan ruangan yang satu nya

ada banyak macam design tangga   karena kemajuan ilmu pengetahuan dibidang ilmu bangunan saat ini
 Macam jenis tangga
Tangga kayu
Tangga beton
Tangga alumunium
Tangga berjalan

Sketsa tangga
 


Jumat, 14 Oktober 2011

rencana anggaran

paint design




CARA MENGHITUNG ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH

By : doni indra praja

  mengenai cara menghitung anggaran pembuatan rumah, dan item-item yang ada pada pembangunan rumah,  :

Ada beberapa macam item pekerjaan dalam pembangunan rumah antara lain :

I. Pekerjaan Awal

1. Pengukuran
2. Bowplank

II. Pekerjaan Galian dan Urugan

1. Galian

2. Urugan

3. Mengurug kembali

III. Pekerjaan Fondasi

1. Lantai kerja

2. Pasangan fondasi

IV. Pekerjaan Beton

1. Sloof

2. Kolom

3. Ring balk

V. Pekerjaan Dinding

1. Pasangan Bata.

2. Plesteran

3. Acian

4. Sponengan

5. Tali air

VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

1. Pembuatan kusen pintu jendela
2. Pembuatan daun pintu
3. Pembuatan daun jendela
4. Pasang Kusen Pintu
5. Pasang Kusen Jendela
6. Pasang Daun Pintu
7. Pasang Daun Jendela

VII.Pekerjaan Rangka Atap

1. Pembuatan Kuda-kuda
2. Pembuatan Gording
3. Pembuatan Jurai
4. Pembuatan balok nok
5. Pasang kuda-kuda
6. Pasang gording
7. Pasang Balok Nok
8. Pasang Jurai
9. Pasang Papan suri
10. Pasang Usuk
11. Pasang alumunium poil
12. Pasang Reng
13. Pasang Genteng
14. Pasang Talang
15. Pasang list plank

VIII.Pekerjaan Penggantung dan pengunci

1. Rangka Plafon
2. Pasang Plafon
3. Pasang Kunci tanam
4. Pasang Grendel
5. Pasang Hak Angin
6. Pasang kaca
7. Pasang List plafon

IX. Pekerjaan Lantai dan keramik

1. Beton Lantai (1:3:6)
2. Pasang Keramik lantai ukuran 30/30
3. Pasang Keramik lantai WC ukuran 20/20
4. Pasang Keramik dinding

X. Pekerjaan Sanitasi

1. Pasang saluran air bersih PVC ¾”

2. Pasang saluran air kotor PVC 4″

3. Pasang Closet

4. Pasang bak air

5. Pasang Karan Air

6. Pembuatan Septick Tank (beerput)

7. Pembuatan sumur peresapan

XI. Pekerjaan phinising

1. Cat Dinding
2. Cat Plafon
3. Cat Kusen
4. Cat Daun pintu/jendela

XII. Pekerjaan instalasi listrik

1. Titik lampu
2. Titik stop kontak
3. Titik saklar

XIII.Pekerjaan Akhir

1. Pembersihan Akhir

Cara menghitung Volume pekerjaan :

I. Pekerjaan Awal

1. Pengukuran

Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.

bowplank

2. Bowplank

Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan.

Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.

Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.

II. Pekerjaan Galian dan urugan

1. Galian

Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian.

2. Urugan

Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

3. Mengurug kembali

Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.

III. Pekerjaan Fondasi

1. Lantai Kerja

Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.

2. Pasangan Fondasi

Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3.

Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.

IV. Pekerjaan Beton

1. Sloof

Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.

Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.

Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan.

Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.

Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton.

2. Kolom

Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.

3. Ring balk.

Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom

V. Pekerjaan Dinding

1. Pasangan Bata.

Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm.

Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven, satuan m2.

2. Plesteran

Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.

3. Acian

Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.

4. Sponengan atau tali air


Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.

VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

1. Pembuatan Kusen

Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.

Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

2. Daun Pintu.

Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.

3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela

Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.

4. Pasang Daun Pintu dan Jendela

Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.

VII. Pekerjaan Rangka Atap.

1. Pembuatan Kuda-Kuda

Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai.

Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.



2. Pembuatan Gording.

Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.

3. Pembuatan Jurai.

Sama dengan pembuatan gording,

4. Pembuatan Balok Nok.

Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang membedakan nama item pekerjaan.

5. Pasang Kuda-kuda.

Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai,gording,balok nok. Satuan volumenya adalah m3.

6. Pasang Papan Suri.

Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya adalah m’.

7. Pasang Usuk.

Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat analisa pekerjaan.

8. Pasang Alumunium poil.

Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.

9. Pasang Reng.

Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ¾,tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk).

10. Pasang Genteng

Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.

11. Pasang talang

Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.

12. List plank

List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.

VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.

1. Rangka Plafond

Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunkan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).

2. Pasang Plafon

Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.

3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin.

Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah.

4. Pasang Kaca.

Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.

5. List plafond

Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan volume adalah m’

IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.

1. Beton Lantai 1:3:5

Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau plesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.

2. Pasang keramik lantai utama dan wc.

Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.

3. Pasang Keramik Dinding.

Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.

X. Pekerjaan Sanitasi

1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾”.

Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.

2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4″

Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.

3. Pasang Closet, kran

Perhitungan volume adalah buah atau unit.

4. Pembuatan Septick tank atau beerput.

Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk mdan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama.

Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung jadi).

5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan.


Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank. Volume perhitungan adalah unit.

XI. Pekerjaan fhinising.

1. Pekerjaan Cat tembok, plafon, kusen, daun pintu dan jendela.

Perhitungan Volume nya adalah luas dengan satuan m2.

XII. Pekerjaan Instalasi listrik.

Pekerjaan instalasi listrik volume pekerjaan menggunakan titik, sedangkan harga sesuai dengan ketentuan PLN.

XIII. Pembersihan Akhir.

Yang dimaksud dengan pekerjaan pembersihan akhir, adalah pekerjaan pembersihan sisa sisa material atau kotoran-kotoran aikibat dari pekerjaan, seperti pembersihan kamar mandi, lantai, kusen dari debu-debu, karna volumenya tidak bisa dihitung maka menggunakan satuan LS atau lump sum.

desain rumah

contoh salah satu desain rumah tinggal)

T.SAMPING


taMpak potongan

potongan sangatlah penting untuk melihat konstruksi atap, tinggi bangunan,tinggi atap, dalamx galian tanah pondasi. etc intinya potong dirangkai untuk melihat lebih detail semua ukuran dan bentuk bangunan yang didesain tersebut.rangkain semacam ini juga dapat mempermudah dalam melakukan pekerjaan pembangunan rumah tersebut.



T.DEPAN



denah lantai tiga dan rencana atap



denah lantai dua



denah lantai satu

Beberapa Langkah Dalam Membangun Rumah Impian Anda - #1. Menghitung Volume Pekerjaan

 biaya desain bangunan arsitektur dan biaya produksi bangunan. Diakhir artikel saya menjanjikan pada beberapa orang pembaca blog ini untuk membuat perencanaan rumah tinggal secara lengkap, mulai dari gambar bangunan, perhitungan volume pekerjaan, perhitungan analisa harga satuan dan perhitungan RAB (Rencana Anggaran dan Biaya). Setelah bekerja keras kurang lebih seminggu lamanya.. hahahahaha, akhirnya proses perencanaan itu (saya harap anda bisa membedakan antara kedua istilah yang sering dipergunakan dalam bidang arsitektur dan teknik sipil, kedua istilah itu kadang sering terbalik-balik atau memang dibalik, atau lebih parahnya yg mengucapkan kadang tidak mengerti perbedaan diantara : PERENCANAAN dan PERANCANGAN) akhirnya dapat saya tampilkan. Namun karena panjangnya proses perencanaan itu, maka dengan berat hati harus saya pisahkan tahapan-tahapannya. Pada posting kali ini, saya akan menampilkan sketsa gambar pra rencana sebuah rumah minimalis modern type 90 beserta cara perhitungan volume setiap item-item pekerjaan nya.

Denah dan Tampak Bangunan Rumah Minimalis Modern Type 90
Gambar-1 : Sketsa Pra-Rencana Layout dan Tampak Depan Sebuah Rumah Minimalis Modern Type 90
Ketika anda telah memiliki sebuah design rumah (output dari sebuah desain : denah/layout, tampak bangunan, gaambar perspekstif, gambar kerja, detail, potongan, dll), maka langkah pertama yang harus anda lakukan adalah menghitung Volume Pekerjaan. Perhitungan Volume Pekerjaan dilakukan atas semua item-item pekerjaan mulai dari pembersihan lahan, pekerjaan galian, timbunan, pekerjaan tembok dan pekerjaan beton, pekerjaan kayu, pekerjaan atap, pekerjaan langit-langit/plafond, pekerjaan lantai, pengecatan, pekerjaan kaca, engsel dan kuci, pekerjaan sanitasi, pekerjaan instalasi, dan pekerjan-pekerjaan yang lain. Contoh dari perhitungan Volume Pekerjaan adalah sebagai berikut :
Volume Pekerjaan-1
Volume Pekerjaan-2
Volume Pekerjaan-3
Volume Pekerjaan-4
Volume Pekerjaan-5
Volume Pekerjaan-6
Volume Pekerjaan-7
Volume Pekerjaan-8
Volume Pekerjaan-9


“Kadangkala cinta tidak terasa ketika cinta itu selalu ada, namun ketika cinta itu sendiri menghilang, barulah engkau akan merasakannya betapa berharganya cinta itu

menghitung biaya bangunan

DAFTAR ISI ANALISA BIAYA KONSTRUKSI
DENGAN MENGGUNAKAN INDEX STANDAR NASIONAL INDONESIA
SNI DT 91 -0006-2007
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
6.1 Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 1 meter
6.2 Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 2 meter
6.3 Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 3 meter
6.4 Menggali 1 m3 tanah keras sedalam 1 meter
6.5 Menggali 1 m3 tanah cadas sedalam 1 meter
6.6 Menggali 1 m3 tanah lumpur sedalam 1 meter
6.7 Mengerjakan 1 m2 stripping tebing setinggi 1 meter
6.8 Membuang 1 m3 tanah sejauh 30 meter
6.9 Mengurug kembali 1 m3 galian
6.10 Memadatkan 1 m3 tanah (per 20 cm)
6.11 Mengurug 1 m3 pasir urug
6.12 Memasang 1 m3 Lapisan pudel campuran 1 KP : 3 PP : 7 TL
6.13 Memasang 1 m3 Lapisan pudel campuran 1 KP : 5 TL
6.14 Memasang 1 m2 lapisan ijuk tebal 10 cm
6.15 Mengurug 1 m3 sirtu padat untuk peninggian lantai bangunan
SNI DT 91 -0007-2006
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan pondasi
6.1 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 3 PP
6.2 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 4 PP
6.3 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 5 PP
6.4 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 6 PP
6.5 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 8 PP
6.6 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 KP : 1 SM : 2 PP
6.7 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 3 KP : 10 PP
6.8 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1/4 PC : 1 KP : 4 PP
6.9 Memasang 1 m3 batu kosong (aanstamping)
6.10 Memasang 1 m3 pondasi siklop, 60% beton campuran 1 PC : 2 PB : 3 KR dan 40% batu belah
6.11 Memasang 1 m3 pondasi sumuran, diameter 100 cm
SNI DT 91 -0008-2007
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
6.1 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87
6.2 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 9,8 MPa (K 125), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,78
6.3 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 12,2 MPa (K 150), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,72
6.4 Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (3-6) cm, w/c = 0,87
6.5 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,66
6.6 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 16,9 MPa (K 200), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,61
6.7 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 19,3 MPa (K 225), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58
6.8 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,56
6.9 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 24,0 MPa (K 275), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,53
6.10 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 26,4 MPa (K 300), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,52
6.11 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 28,8 MPa (K 325), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,49
6.12 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,48
6.13 Membuat 1 m3 beton kedap air dengan strorox – 100
6.14 Memasang 1 m’ PVC Waterstop lebar 150 mm
6.15 Memasang 1 m’ PVC Waterstop lebar 200 mm
6.16 Membuat 1 m’ PVC Waterstop lebar 230 mm – 320 mm
6.17 Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir
6.18 Memasang 10 kg kabel presstressed polos/strands
6.19 Memasang 10 kg jaring kawat baja/wire mesh
6.20 Memasang 1 m2 bekisting untuk pondasi
6.21 Memasang 1 m2 bekisting untuk sloof
6.22 Memasang 1 m2 bekisting untuk kolom
6.23 Memasang 1 m2 bekisting untuk balok
6.24 Memasang 1 m2 bekisting untuk lantai
6.25 Memasang 1 m2 bekisting untuk dinding
6.26 Memasang 1 m2 bekisting untuk tangga
6.27 Memasang 1 m2 jembatan untuk pengecoran beton
6.28 Membuat 1 m3 pondasi beton bertulang (150 kg besi + bekisting)
6.29 Membuat 1 m3 sloof beton bertulang (200 kg besi + bekisting)
6.31 Membuat 1 m3 balok beton bertulang (200 kg besi + bekisting)
6.32 Membuat 1 m3 kolom beton bertulang (150 kg besi + bekisting) 12
6.33 Membuat 1 m3 dinding beton bertulang (150 kg besi + bekisting)
6.34 Membuat 1 m3 dinding beton bertulang (200 kg besi + bekisting)
6.35 Membuat 1 m’ kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm
6.36 Membuat 1 m’ ring balok beton bertulang (10 x 15) cm
A.1 Membuat 1 m3 beton f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87
SNI DT 91 -0009-2007
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
6.1 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 2 PP
6.2 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 3 PP
6.3 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 4 PP
6.4 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 5 PP
6.5 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 6 PP
6.6 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 3 KP : 10 PP
6.7 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 2 PP
6.8 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 3 PP
6.9 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 4 PP
6.10 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 5 PP
6.11 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 6 PP
6.12 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 8 PP
6.13 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 3 KP : 10 PP
6.14 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 KP : 1 SM : 1 PP
6.15 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 KP : 1 SM : 2 PP
6.16 Memasang 1 m2 dinding HB 20 , campuran spesi 1 PC : 3 PP
6.17 Memasang 1 m2 dinding HB 20, cam puran spesi 1 PC : 4 PP
6.18 Memasang 1 m2 dinding HB 15, campuran spesi 1 PC : 3 PP
6.19 Memasang 1 m2 dinding HB 15, campuran spesi 1 PC : 4 PP
6.20 Memasang 1 m2 dinding HB 10, campuran spesi 1 PC : 3 PP
6.21 Memasang 1 m2 dinding HB 10, campuran spesi 1 PC : 4 PP
6.22 Memasang 1 m2 dinding terawang (roster) ukuran (12 x 11 x 24) cm, campuran spesi 1 PC : 3 PP
6.23 Memasang 1 m2 dinding terawang (roster) ukuran (12 x 11 x 24) cm, campuran spesi 1 PC : 4 PP
6.24 Memasang 1 m2 dinding bata berongga ekspose ukuran (5 x 11 x 24) cm, campuran spesi 1 PC : 3 PP
SNI DT 91 -0010-2007
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
plesteran untuk konstruksi bangunan
gedung dan perumahan
6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan plesteran 6.1 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 1 PP, tebal 15 mm
6.2 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 2 PP, tebal 15 mm
6.3 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm
6.4 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 15 mm
6.5 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm
6.6 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 6 PP, tebal 15 mm
6.7 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 7 PP, tebal 15 mm
6.8 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 8 PP, tebal 15 mm
6.9 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 1/2 KP : 3 PP, tebal 15 mm
6.10 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 2 KP : 8 PP, tebal 15 mm
6.11 memasang 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 1 PP, tebal 15 mm
6.12 Memasang 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 2 PP, tebal 15 mm
6.13 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 2 PP, tebal 20 mm
6.14 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 20 mm
6.15 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 20 mm
6.16 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 20 mm
6.17 Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 6 PP, tebal 20 mm
6.18 Memasang 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 2 PP, tebal 20 mm
6.19 Memasang 1 m2 Berapen 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm
6.20 Memasang 1 m’ Plesteran Skoning 1 PC : 2 PP, lebar 10 mm
6.21 Memasang 1 m2 Plesteran Granit , 1 PC : 2 Granit, tebal 10 mm
6.22 Memasang 1 m2 Plesteran Teraso , 1 PC : 2 Batu Teraso, tebal 10 mm
6.23 Memasang 1 m2 Plesteran Ciprat 1 PC : 2 PP
6.24 Memasang 1 m2 finishing siar pasangan dinding bata merah (=20 m’)
6.25 Memasang 1 m2 finishing siar pasangan dinding conblock ekspose (=8 m’)
6.26 Memasang 1 m2 finishing siar pasangan batu kali adukan 1 PC : 2 PP
6.27 Memasang 1 m2 acian
SNI DT 91-0011-2007
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
6.1 Membuat dan memasang 1 m3 kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas I
6.2 Membuat dan memasang 1 m3 kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas II atau III
6.3 Membuat dan memasang 1 m2 pintu klamp standar, kayu kelas II
6.4 Membuat dan memasang 1 m2 pintu klamp sederhana, kayu kelas III
6.5 Membuat dan memasang 1 m2 daun pintu panel, kayu kelas I atau II
6.6 Membuat dan memasang 1 m2 pintu dan jendela kaca, kayu kelas I atau II
6.7 Membuat dan memasang 1 m2 pintu dan jendela jalusi kayu kelas I atau II
6.8 Membuat 1 m2 daun pintu kayu lapis (plywood) rangkap, rangka tertutup kayu kelas II (lebar sampai 90 cm)
6.9 Membuat 1 m2 pintu plywood rangkap, rangka expose kayu kelas I atau II
6.10 Memasang 1 m2 jalusi kusen, kayu kelas I atau II
6.11 Memasang 1 m2 teakwood rangkap, rangka expose kayu kelas I
6.12 Memasang 1 m2 teakwood rangkap lapis formika, rangka expose kayu kelas II
6.13 Memasang 1 m3 konstruksi kuda-kuda konvensional, kayu kelas I, II dan III bentang 6 meter
6.14 Memasang 1 m3 konstruksi kuda-kuda expose, kayu kelas I
6.15 Memasang 1 m3 konstruksi gordeng, kayu kelas II
6.16 Memasang 1 m2 rangka atap genteng keramik, kayu kelas II
6.17 Memasang 1 m2 rangka atap genteng beton, kayu kelas II
6.18 Memasang 1 m2 rangka atap sirap, kayu kelas II
6.19 Memasang 1 m2 rangka langit-langit (50 x 100) cm, kayu kelas II atau III
6.20 Memasang 1 m2 rangka langit-langit (60 x 60) cm, kayu kelas II atau III
6.21 Memasang 1 m1 lisplank ukuran (3 x 20) cm, kayu kelas I atau kelas II
6.22 Memasang 1 m1 lisplank ukuran (3 x 30) cm, kayu kelas I atau kelas II
6.23 Memasang 1 m2 rangka dinding pemisah (60 x 120) cm kayu kelas II atau III
6.24 Memasang 1 m2 dinding pemisah teakwood rangkap, rangka kayu kelas II
6.25 Memasang 1 m2 dinding pemisah plywood rangkap, rangka kayu kelas II
6.26 Memasang 1 m2 dinding lambriziring dari papan kayu kelas I
6.27 Memasang 1 m2 dinding lambriziring dari plywood ukuran (120 x 240) cm
6.28 Memasang 1 m2 dinding bilik, rangka kayu kelas III atau IV
SNI DT 91 -0012-2007
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
penutup lantai dan dinding untuk konstruksi
bangunan gedung dan perumahan
6.1 Memasang 1 m2 lantai ubin PC abu-abu ukuran (40 x 40) cm
6.2 Memasang 1 m2 lantai ubin PC abu-abu ukuran (30 x 30) cm
6.3 Memasang 1 m2 lantai ubin PC abu-abu ukuran (20 x 20) cm
6.4 Memasang 1 m2 lantai ubin warna ukuran (40 x 40) cm
6.5 Memasang 1 m2 lantai ubin warna ukuran (30 x 30) cm
6.6 Memasang 1 m2 lantai ubin warna ukuran (20 x 20) cm
6.7 Memasang 1 m2 lantai ubin teraso ukuran (40 x 40) cm
6.8 Memasang 1 m2 lantai ubin teraso ukuran (30 x 30) cm
6.9 Memasang 1 m2 lantai ubin granit ukuran (40 x 40) cm
6.10 Memasang 1 m2 lantai ubin granit ukuran (30 x 30) cm
6.11 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux ukuran (40 x 40) cm
6.12 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux ukuran (30 x 30) cm
6.13 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux marmer ukuran (60 x 60) cm
6.14 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux marmer ukuran (40 x 40) cm
6.15 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux marmer ukuran (30 x 30) cm
6.16 Memasang 1 m plint ubin PC abu-abu ukuran (15 x 20) cm
6.17 Memasang 1 m plint ubin PC abu-abu ukuran (10 x 30) cm
6.18 Memasang 1 m plint ubin PC abu-abu ukuran (10 x 40) cm
6.19 Memasang 1 m plint ubin PC warna ukuran (10 x 20) cm
6.20 Memasang 1 m plint ubin PC warna ukuran (10 x 30) cm
6.21 Memasang 1 m plint ubin PC warna ukuran (10 x 40) cm
6.22 Memasang 1 m plint ubin teraso ukuran (10 x 30) cm
6.23 Memasang 1 m plint ubin teraso ukuran (10 x 40) cm
6.24 Memasang 1 m plint ubin granit ukuran (10 x 40) cm
6.25 Memasang 1 m plint ubin granit ukuran (10 x 30) cm
6.26 Memasang 1 m plint ubin teralux kerang ukuran (10 x 40) cm
6.27 Memasang 1 m plint ubin teralux kerang ukuran (10 x 30) cm
6.28 Memasang 1 m plint ubin teralux marmer ukuran (10 x 60) cm
6.29 Memasang 1 m plint ubin teralux marmer ukuran (10 x 40) cm
6.30 Memasang 1 m plint ubin teralux marmer ukuran (10 x 30) cm
6.31 Memasang 1 m2 lantai teraso cor ditempat, tebal 3 cm
6.32 Memasang 1 m2 lantai keramik artistik ukuran (10 x 20) cm
6.33 Memasang 1 m2 lantai keramik artistik ukuran (10 x 10) cm atau (5 x 20) cm
6.34 Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (33 x 33) cm
6.35 Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (30 x 30) cm
6.36 Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (20 x 20) cm
6.37 Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (10 x 33) cm, variasi/border
6.38 Memasang 1 m2 lantai mosaik ukuran (30 x 30) cm, campuran spesi 1 PC : 3 PP
6.39 Memasang 1 m’ plint keramik ukuran (10 x 20) cm
6.40 Memasang 1 m’ plint keramik ukuran (10 x 10) cm
6.41 Memasang 1 m’ plint


  • perhitungan biaya bangunan
  • Doni indra praja
  • analisa SNI bangunan gedung
  • Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
  • SNI bina marga
  • analisa pondasi sumuran
  • analisa harga satuan SNI
  • analisa konstruksi biaya konstruksi
  • analisa harga satuan bina marga
  • analisis bangunan SNI BINA MARGA